Selasa, 18 Oktober 2016

Fenomena Tes Psikologi Online Beserta Dampak Positif dan Negatifnya

Test Psikologi adalah suatu teknik yang terstruktur yang digunakan untuk menmghasilkam satu contoh perilaku terpilih. Contoh perilaku ini digunakan untuk membuat kesimpulam tentang atribut-atribut psikologis dari seseorang yang sedang ditest. Beberapa contoh atribut orang adalah intelegensi, selfesteem ( harga diri ),need for achievement ( kebutuhan berprestasi ) , dan lain-lain. Dengan perkembangan internet pun, kini kita dapat melakukan test psikologi secara on-line tanpa harus pergi ke psikiater ataupun mengikuti kegiatan-kegiatan test psikologi dengan biaya-biaya yang lumaian mahal sesusai dengan fasilitas atau alat yang digunakan dalam penelitian test psikologi.
B. Dampak Test Psikologi Online 
Terdapat dampak positif yang diberikan dengan adanya test psikologi on-line antara lain :
·                     Hemat Biaya
Kita tau bahwa banyak sekali test-test psikologi di Indonesia dari test intelegensi, test ability, dan beberapa test psikologi yang lain. Dimana kita harus mengeluarkan beberapa lembar uang untuk mengetahui bakat apa kita miliki atau pun kemampuan yang kita miliki tergantung dengan test apa yang digunakan. Jika test yang digunakan hanya menggunakan kertas sebagai media testnya, masih bisa terjangkau. Tetap jika dengan technology yang lebih canggih mungkin sekitar 100.000 keatas. Namun dengan berkembangnya test psikologi on-line, kitapun tidak perlu membayar, mungkin hanya membayar tarif internet.
·                     Hemat Waktu
Test psikologi on-line, berarti kita dapat melakukan test dimana saja dan kapan saja tanpa harus bertemu atau membuat janji dengan psikolog-psikolog untuk menjalani test psikologi. Untuk mengetahui bakat atau intelegensi kita, kita membutuhkan waktu yang lumaian sangat lama, dan terterkadang kita mesti menunggu hasil beberapa jam ataupun beberapa hari. Namun dengan adanya test psikologi on-line, kitapun tidak butuh waktu yang lama, mungkin kita dapat lakukan disaat waktu senggang ataupun saat membuka internet, dan hasilnya langsung keluar pada saat itu juga.
Karena kita mengetest dengan cara internet atau menggunakan jaringan internet, makanya hasil yang diperoleh pun terkadang tidak pasti atau belum tentu benar. Dan inilah dampak negatif dalam penggunaan test psikologi on-line. Sesuatu hasil yang diberikan melalui internet atau komputer belum pasti kebenarannya dan semakin terancamnya kerahasiaan alat tes.
C. Psikoterapi : Psikologis Klinis dalam Internet
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
Umunya psikoterapi dianjurkan bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau kerja atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang menyebabkan banyak individu yang besar rasa sakit atau marah selama lebih dari beberapa hari. Ada pengecualian untuk aturan umum, tetapi sebagian besar, tidak ada salahnya untuk pergi ke terapi bahkan jika tidak sepenuhnya yakin akan mendapat manfaat.
Psikoterapi modern sangat berbeda dengan versi Hollywood. Biasanya, kebanyakan orang melihat terapis mereka sekali semuniggu selama 50 menit. Unuk obat-janji saja, sesi akan bersama seorang perawat kejiwaan atau psikiater dan cenderung terakhir hanya 15 sampai 20 menit. Janji pengobatan cenderung dijadwalkan sekali perbulan atau sekali setiap enam minggu.
  V. Kesimpulan 
Internet telah membawa perubahaan yang revolusioner tidak hanya di ruang lingkup komputer, tetapi juga didunia komunikasi. Internet sebagai “ gudang informasi tanpa batas “ telah pula membawa banyak perubahaan pada pola kehidupan masyarakat di kota-kota besar. Informasi yang dulunya sulit digapai kini begitu mudah untuk diakses hanya dengan beberapa klik pada komputer.
Walaupun internet begitu penting dan menarik, masih banyak orang yang belum dapat memanfaatkan sebagaimana semestinya. Banyak diantaranya mereka yang belum dapat mengakses Internet secara maksimal atau bahkan mencobanya sekalipun. Contohnya daerah-daerah perdalaman yang ada seperti di Papua perdalaman atau pun daerah yang masih sangat kental dengan adat istiadatnya.
Namun hambatan dapat disebabkan oleh sulitnya program yang dipakai, atau terlalu banyak istilah teknis sehingga Internet seolah-olah sesuatu yang sukar, pelik sehingga “menakutkan” sebelum dicoba.
VI. Daftar pustaka
http://fauziaputri.wordpress.com/2013/12/25/test-psikologi-online/






Dampak Positif dan negatif  Tes psikologi online
·         Positif :
-          Dapat dilakukan dirumah bahkan dimana saja kapan saja dengan menggunakan internet
-          Bisa mencoba-coba beberapa kali tes tersebut atau tes yang lain nya
-          hasil tesnya pun langsung dapat diketahui tanpa harus menunggu waktu yang cukup lama
·         Negatif :
-          Kerahasiaan alat tes semakin terancam
-          Program tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor
-          Alat tes psikologi yang dibuat simulasinya hanyalah berdasarkan indikasi-indikasi yang sudah ditetapkan sesuai apa yang sudah diprogramkan tanpa melihat aspek-aspek sperti observasi, wawancara dan hal-hal lain yang mendukung data tersebut menjadi valid. Hal tersebut dapat mempengaruhi orang-orang yang berprofesi sebagai tester (yang melakukan pemeriksaan psikologis / alat- alat tes psikologi) karena lapangan pekerjaan mereka dapat diambil alih oleh mesin-mesin yang diprogramkan untuk dapat melakukan tes-tes psikologi secara online, karena penyajiannya secara cepat dan langsung dapat diketahui hasilnya walaupun hasilnya kurang valid. 


Rabu, 02 Desember 2015

psikologi faal

PSIKOLOGI FAAL, berasal dari Psikologi dan Ilmu Faal. PSIKOLOGI adalah Ilmu yang mempelajari perilaku manusia (Bigot, dkk, 1950), sedangkan ILMU FAAL adalah Ilmu yang mempelajari tentang fungsi dan kerja alat-alat dalam tubuh.]adi Psikologi Faal adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan fungsi dan kerja alat-alat dalam tuhuh. Dalam mempelajari perilaku manusia kita mengenal adanya 3 fungsi utama yang mempengaruhi perilaku individu, yaitu: 1) fungsi kognisi (pikiran), 2) jungsi afeksi (emosi) 3) fungsi konasi (kemauan l kehendak). Dalam Psikologi Faal, titik berat perhatian kita adalah meninjau kondisi faali atau kondisi biologis yang mempengaruhi fungsi-fungsi perilaku tersebut.
Sebelum kita dapat memahami fungsi dan kerja alat-alat tubuh yang mempengaruhi perilaku seseorang, lebih dahulu kita perlu mengenal anatomi alat-alat tubuh. ANATOMI adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari susunan atau struktur alat-alat tubuh. Oleh karena itu dalam Psikologi Faal, selain kita belajar fungsi dan kerja alat-alat tubuh yang mempengaruhi perilaku, kitajuga akan mengenal anatomi dari alat-alat tubuh.
Jadi dalam Psikologi Faal akan dipelajari:
1. Alat-alat yang bekerja pada waktu fungsi kognitif, afektif, dan konasi berlangsung
2. Proses-proses yang berlangsung pada alat-alat tubuh tersebut
Menurut fungsinya, alat-alat tubuh dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
1. Alat-alat untuk Pertukaran Zat
2. Alat-alat untuk Reproduksi
3. Alat-alat untuk Gerak
4. Alat-alat untuk Koordinasi
Meskipun dibagi atas kelompok-kelompok seperti tersebut diatas, namun fungsi dari kelompok-kelompok tersebut berkaitandengan erat. Contohkonkritnyadapat kita simak dari uraian berikut ini; Organisme perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan atau bereaksi terhadap perubahandi dalam lingkungan untuk mempertahankan hidup (antara lain digunakan alat-alat untuk reproduksi dan alat-alat gerak). Untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam mempertahankan hidup ia memerlukan alat-alat koordinasi, tanpa alat-alat koordinasi tidak dapat terjadi koordinasi antara alat-alat tubuh dan tidak dapat terjadi penyesuaian dengan lingkungan atau reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan, sedangkanalat-alat koordinasi memerlukan alat-alat pertukaran zat agar dapat berfungsi.
Yang termasuk dalam alat-alat koordinasi adalah:
1. Alat-alat Indera
2. Susunan Saraf Pusat
3. Susunan Saraf Perifer
4. Alat-alat Endokrin
Alat-alat tersebut bekerja pada saat dilakukan fungsi kognitif, afektif, maupun konasi. Oleh karena itu dalam Psikologi Faal ini titik beratkita pada alat-alat koordinasi, karena tanpa alat-alat koordinasi tidak dapat terjadi koordinasi antara, alat-alat tubuh dan tidak dapat terjadi penyesuaian dengan lingkungan atau reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan.

Sejarah Kabupaten Bogor

Sejarah Kabupaten Bogor


Dari sisi sejarah, Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat kerajaan tertua di Indonesia. Catatan Dinasti Sung di Cina dan prasasti yang ditemukan di Tempuran sungai Ciaruteun dengan sungai Cisadane, memperlihatkan bahwa setidaknya pada paruh awal abad ke 5 M di wilayah ini telah ada sebuah bentuk pemerintahan. Sejarah lama Dinasti Sung mencatat tahun 430, 433, 434, 437, dan 452 Kerajaan Holotan mengirimkan utusannya ke Cina. Sejarawan Prof. Dr Slamet Muljana dalam bukunya Dari Holotan ke Jayakarta menyimpulkan Holotan adalah transliterasi Cina dari kata Aruteun, dan kerajaan Aruteun adalah salah satu kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Prasasti Ciaruteun merupakan bukti sejarah perpindahan kekuasaan dari kerajaan Aruteun ke kerajaan Tarumanagara dibawah Raja Purnawarman, sekitar paruh akhir sabad ke-5.
Prasasti-prasasti lainnya peninggalan Purnawarman adalah prasasti Kebon Kopi di Kecamatan Cibungbulang, Prasasti Jambu di Bukit Koleangkak (Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang), dan prasasti Lebak (di tengah sungai Cidanghiyang, Propinsi Banten). Pada abad ke 6 dan ke 7 Kerajaan Tarumanagara merupakan penguasa tunggal di wilayah Jawa Barat. Setelah Tarumanagara, pada abad-abad selanjutnya kerajaan terkenal yang pernah muncul di Tanah Pasundan (Jawa Barat) adalah Sunda, Pajajaran, Galuh, dan Kawali. Semuanya tak terlepas dari keberadaan wilayah Bogor dan sekitarnya. Sejarah awal mula berdirinya Kabupaten Bogor, ditetapkan tanggal 3 Juni yang diilhami dari tanggal pelantikan Raja Pajajaran yang terkenal yaitu Sri Baduga Maharaja yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 1482 selama sembilan hari yang disebut dengan upacara “Kedabhakti”.
Nama Bogor menurut berbagai pendapat bahwa kata Bogor berasal dari kata “Buitenzorg” nama resmi dari Penjajah Belanda. Pendapat lain berasal dari kata “Bahai” yang berarti Sapi, yang kebetulan ada patung sapi di Kebun Raya Bogor. Sedangkan pendapat ketiga menyebutkan Bogor berasal dari kata “Bokor” yang berarti tunggul pohon enau (kawung). Dalam versi lain menyebutkan nama Bogor telah tampil dalam sebuah dokumen tanggal 7 April 1952, tertulis “Hoofd Van de Negorij Bogor” yang berarti kurang lebih Kepala Kampung Bogor, yang menurut informasi kemudian bahwa Kampung Bogor itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya Bogor yang mulai dibangun pada tahun 1817. Asal mula adanya masyarakat Kabupaten Bogor, cikal bakalnya adalah dari penggabungan sembilan Kelompok Pemukiman oleh Gubernur Jendral Baron Van Inhof pada tahun 1745, sehingga menjadi kesatuan masyarakat yang berkembang menjadi besar di waktu kemudian. Kesatuan masyarakat itulah yang menjadi inti masyarakat Kabupaten Bogor.
Pusat Pemerintahan Bogor semula masih berada di wilayah Kota Bogor yaitu tepatnya di Panaragan, kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982, Ibu Kota Kabupaten Bogor dipindahkan dan ditetapkan di Cibinong. Sejak tahun 1990 pusat kegiatan pemerintahan menempati Kantor Pemerintahan di Cibinong.


Sejarah Gunung Salak

Sejarah Gunung Salak BogorGunung Salak Bogor memang tidak setinggi Gunung Gede, tetangganya. Namun tingkat kesulitan yang dimiliki Gunung Salak begitu angker untuk didaki. Termasuk keberadaan Kawah Ratu yang ada di wilayahnya. Gunung Salak Bogor dapat didaki dari beberapa jalur, yakni jalur Wana Wisata Cangkuang Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, Wana Wisata Curug Pilung, Cimelati, Pasir Rengit dan Ciawi. Belum lagi jalur-jalur tidak resmi yang dibuka para pendaki ataupun masyarakat sekitar.

Banyaknya jalur menuju puncak Gunung Salak dan saling bersimpangan tentu membingungkan para pendaki. Banyak diantaranya yang kemudian tersasar dan menghilang. Banyaknya jalur pendakian banyak pula mitos atau kisah yang menyelimuti Gunung Salak. Selain kawasan ini dianggap suci bagi kalangan masyarakat Sunda wiwitan karena dianggap sebagai tempat terakhir Prabu Siliwangi.

Lokasi ini ternyata juga disebut banyak menyimpan harta karun peninggalan Belanda. Harta itu berupa emas murni yang dimasukan di dalam peti. Dan peti-peti itu kemudian dikubur di empat titik terpisah di area Gunung Salak Bogor.

Harta tersebut sengaja di kubur VOC, karena takut diambil tentara Jepang yang masuk ke Indonesia 1942. “Mereka (VOC) takut emas-emas yang mereka kumpulkan direbut Jepang yang waktu itu berusaha mengusir Belanda dari Indonesia,” ujar tokoh masyarakat Cidahu, Sukabumi.
Setelah sukses menguburnya, mereka kemudian membuat peta penunjuk arah yang disertai tanda-tanda fisik lokasi. Waktu itu VOC berharap ketika mereka datang lagi ke Indonesia harta yang disimpan bisa diambil kembali.

Tapi kenyataanya setelah Jepang keluar, Indonesia kemudian merdeka tahun 1945. Akhirnya serdadu Belanda dan VOC tidak bisa masuk lagi ke Indonesia. Tentu saja harta-harta yang dikubur itu tidak bisa diambil kembali.

Kabar tentang adanya harta timbunan itu di Gunung Salak sempat beredar tahun 1953. Waktu itu, sejumlah warga Cidahu mendengar kalau harta karun itu di kubur di wilayah kaki Gunung Salak tersebut. Info yang mereka terima tanda fisik tempat penyimpanan harta itu adalah tembok yang tebalnya 120 centimeter persegi.

Ada lagi yang mengatakan kalau disekitar Kawah Ratu ada juga harta yang ditimbun. Alhasil, karena kabar tersebut, hampir seluruh warga Cidahu beramai-ramai mencarinya. Setiap ada tembok sisa peninggalan Belanda mereka hancurkan. Dalam beberapa bulan, tembok sisa pembatas perkebunan milik Belanda dengan penduduk pribumi saat itu, langsung ludes menjadi puing.

Sementara warga yang coba mencari harta itu di sekitar Kawah Ratu banyak yang tewas karena menghadapi medan yang berat di Gunung Salak Bogor. Arwah-arwah inilah yang kabarnya bergentayangan di sekitar Kawah Ratu.

Kini kabar harta itu kemudian muncul kembali pertengahan 2006 lalu. Bajari saat sedang menunggu warung miliknya, didatangi tiga pria. Mereka mengaku berasal dari Jakarta. Bahkan salah satu diantaranya mengaku salah seorang cucu soekarno dari Guntur, anak sulung Soekarno.

Tiga pria itu menanyakan tentang beberapa tanda fisik, yang katanya tempat penyimpanan harta karun yang sempat menghebohkan warga Cidahu 1953 lalu. Tanda-tanda fisik yang tertera di peta adalah berupa aliran sungai, pohon bambu, pohon damar dan sebuah tembok berukuran 120 centimeter persegi.

Namun oleh Bajari dikatakan tanda-tanda yang tertera di peta sudah tidak ada lagi. Ukuran wilayah yang tertera di peta tersebut juga sudah banyak yang bergeser sehingga sulit untuk melacaknya.
Menurut pengakuannya Bajari di sekitar Gunung Salak Bogor memang banyak harta yang ditanam oleh para pengusaha asal Belanda yang kabur sebelum pendudukan Jepang ke Indonesia. Alhasil kisah emas VOC membuat Gunung Salak Bogor semakin misterius.

Dikutip dari berbagai sumber

26 Kesalahan Fatal Saat Mendaki Gunung

Sesungguhnya tidak ada satupun manusia di bumi ini yang terbebas dari dosa, walaupun yang berupa dosa kecil. Siapapun kita pastilah pernah melakukan sesuatu yang tidak terpuji atau suatu dosa, baik berupa ucapan maupun perbuatan, sebab manusia bukanlah makhluk yang ma’shum (terjaga dari salah dan dosa).  Bagi kalangan pendaki, menjaga adab dan akhlak ketika mendaki gunung merupakan faktor yang sangat penting. Kenapa? karena alam beserta isinya adalah kepunyaan-Nya, bukan punya kita. Oleh karena itu, maka pentinglah kita sebagai pendaki WAJIB tunduk dan patuh kepada segala aturan-Nya dan menjauhi segala apa-apa yang dilarang-Nya. Berikut adalah 26 kesalahan para pendaki ketika dalam melakukan perjalanan untuk mendaki gunung, diantaranya:

1. Berniat mendaki gunung untuk perkara-perkara yang haram

Berniat mendaki gunung untuk perkara-perkara yang diharamkan syariat, seperti:
– Kesyirikan : Untuk mengirimkan sesajen kepada sesembahan selain Allah (penghuni gunung, dewa/dewi, jin, setan, dan semisalnya), bertawassul, mencari/meminta wangsit, menyembelih, bernazar,  bertabarruk (mencari barakah) kepada jin, penghuni gunung, tempat keramat, atau orang yang sudah mati dan dikuburkan di gunung.
Kebid’ahan : Untuk melakukan upacara, ritual atau acara2 yang bid’ah dan tidak disyariatkan di gunung, seperti Sedekah Gunung, Sedekah Bumi, Hari Ulang Tahun, dll.
– Kemaksiatan : Untuk melakukan perbuatan mesum atau maksiat di gunung, seperti yang terjadi di gunung Kemukus.
 Dari Amir Mukminin Abi Hafsh Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
”Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang akan diraihnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Melakukan acara atau ritual ‘Selamatan’ sebelum mendaki gunung.

Biasanya acara ini dilakukan oleh pihak keluarga yang salah seorang keluarganya ada yang pergi mendaki gunung. Acara ini termasuk bid’ah yang mengada-ada.
Dari ‘Aisyah radliyallâhu ‘anha dia berkata, Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengada-ada (memperbuat sesuatu yang baru) di dalam urusan kami ini (agama) sesuatu yang bukan bersumber padanya (tidak disyari’atkan), maka ia tertolak.” (HR.al-Bukhari)
Di dalam riwayat Imam Muslim dinyatakan, “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan termasuk urusan kami (agama), maka ia tertolak.”

3. Memaksakan diri untuk pergi mendaki gunung walaupun tidak mendapat izin dan restu dari orangtua.

Seseorang datang kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam meminta izin untuk pergi Jihad, maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadanya, “Apakah kedua ibu bapakmu masih hidup?”
Laki-laki itu menjawab, “Ya.”
Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tinggallah dengan kedua orangtuamu, maka itulah Jihadmu.”
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Hadits di atas dijadikan dalil haramnya safar tanpa izin orangtua. Karena menakala Jihad dilarang, padahal keutamaannya sangat agung, maka safar yang mubah tentu lebih dilarang…” (Fathul Bari, VI/174).

4. Tidak memilih pemimpin atau ketua perjalanan.

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudri, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika tiga orang keluar untuk bepergian, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang dari mereka untuk menjadi pemimpin.” (Shahih Abi Dawud, no. 2608).

5. Mampir untuk meminta izin dan keselamatan kepada kuncen atau juru kunci gunung tersebut.

Ini adalah perkara yang membahayakan aqidah dan bisa terjerumus kepada perbuatan Syirik Akbar. Berbeda halnya jika meminta izin kepada petugas khusus yang berwenang dalam masalah ini, maka hal ini dibolehkan, bahkan bisa diwajibkan.
Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan.” (al Fatihah: 5)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu minta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR.Tirmidzi: Hasan Shahih)
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Allah berfirman: Aku tidak butuh pada sekutu-sekutu itu, barangsiapa yang beramal dengan amalnya itu dia mempersekutukan Aku dengan yang lainnya, maka akan Ku-tinggalkan dia bersama sekutunya.” (HR.Muslim)

6. Mempercayai dan menyakini adanya cerita-cerita khurafat, mistis, tahayul di gunung dan yang menyalahi ajaran Islam.

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Zaid bin Khalid Radhiyallahu ‘anhu, katanya: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah mengimami kami dalam shalat Shubuh di Hudaibiyah setelah semalamnya turun hujan. Ketika usai shalat, beliau menghadap kepada orang-orang lantas bersabda: “Tahukah kamu apa yang difirmankan oleh Tuhanmu?”
Mereka menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”
Beliau pun bersabda: “Dia berfirman: Pagi ini di antara hamba-hamba-Ku ada yang beriman dan ada pula yang kafir. Adapun orang yang mengatakan: ‘Telah turun hujan kepada kita berkat karunia dan rahmat Tuhan, dia beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang’. Sedangkan orang yang mengatakan: ‘Telah turun hujan kepada kita karena bintang ini, atau bintang itu’, dia kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang.”

7. Membawa barang-barang yang diharamkan selama pendakian dan menggunakannya, seperti jimat, khamer (minuman keras), alat musik, rokok, lonceng, dll.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Malaikat tidak akan menyertai rombongan yang di dalamnya ada anjing dan lonceng.” (HR: Bukhari).

8. Wanita safar tanpa didampingi oleh mahramnya.

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir melakukan perjalanan sejauh sehari semalam kecuali bersama seorang mahram.” (HR: Bukhari dan Muslim).

9. Ikhtilath (bercampur baur antara laki-laki dengan wanita yang bukan mahram) dan khalwat (berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram) selama pendakian, apalagi jika sampai satu tenda.

Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jangan sekali-kali salah seorang dari kamu bersendirian dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya.” (HR: Bukhari dan Muslim).

10. Meninggalkan kewajiban agama seperti shalat yang lima waktu, walaupun dalam kondisi yang memberatkan dan menyulitkan.

Dari Jabir bin Abdillah Radhiallaahu anhu Rasulullah Shalallaahu alaihi wa Sallam bersabda, “Pemisah antara seseorang dengan kesyirikan dan kekafiran adalah dengan meninggalkan shalat” (HR: Muslim)
“Perjanjian antara kita dengan mereka (orang kafir) adalah shalat, barangsiapa meninggalkannya sungguh dia telah kafir.” (HR: Ahmad, At-Turmudzi, An-Nasa’i dan yang lainnya)

11. Tidak menjama’ dan mengqashar shalat selama pendakian jika ia seorang musafir.

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Melalui lisan Nabi kalian, Allah mewajibkan kalian shalat empat rakaat saat mukim, dua rakaat ketika bepergian, dan satu rakaat di kala takut.” (Hadits Shahih. HR: Muslim, Ibnu Majah, Abu Dawud, An Nasa’i).
Dari Ibnu Umar, dia berkata, “Aku pernah menyertai perjalanan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Beliau tidak pernah shalat lebih dari dua rakaat hingga wafat. Aku juga pernah menyertai perjalanan Abu Bakar. Dia tidak pernah shalat lebih dari dua rakaat hingga wafat. Aku juga pernah menyertai perjalanan Umar. Dia tidak pernah shalat lebih dari dua rakaat hingga wafat. Selain itu, aku juga pernah menyertai perjalanan Utsman. Dia tidak pernah shalat lebih dari dua rakaat hingga wafat…” (HR: Muttafaqun ‘alaih).

12. Sudah menjama’ dan mengqashar shalat sebelum meninggalkan tempat kediamannya atau sebelum memasuki daerah lain jika ia hendak safar.

Anas berkata, “Aku shalat zhuhur empat rakaat bersama Nabi di Madinah. Adapun di Dzul Hulaifah, kami shalat dua rakaat.” (HR: Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
Ibnul Mundzir berkata, “Aku tidak tahu bahwa Nabi pernah mengqashar shalat pada setiap safarnya melainkan setelah meninggalkan Madinah.” (Fiqhus Sunnah, I/240, 241).

13. Tidak mengetahui tata cara menjama’ dan mengqashar shalat.

14. Tidak mengetahui tata cara tayammum.

Dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya tanah yang suci adalah alat bersuci bagi seorang muslim sekalipun dia tidak mendapatkan air sepuluh tahun.” (HR. Nasa’i (321), Tirmidzi (124), Abu Dawud (332), Ahmad (5/160). Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.”)

15. Memaksakan bersuci dengan air padahal persediaan air terbatas dan kurang.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Artinya : Mudahkanlah, janganlah mempersulit dan membikin manusia lari (dari kebenaran) dan saling membantulah (dalam melaksanakan tugas) dan jangan berselisih” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

16. Berpakaian dengan menampakkan aurat selama pendakian.

Yaitu laki-laki berpakaian yang menampakkan paha atau bagian dibawah pusarnya, begitu juga isbal (memanjangkan pakaian di bawah mata kaki) bagi laki-laki, sedangkan untuk wanita berpakaian tanpa hijab/jilbab syar’i, memakai pakaian ketat dan celana panjang.
Dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Artinya : Tidak diperbolehkan bagi orang laki-laki melihat aurat laki-laki, dan wanita melihat aurat wanita…” (Hadits Riwayat Muslim).

17. Mengotori dan merusak lingkungan, seperti:

– Membuang sampah sembarangan dan tidak membawa turun sampah yang dibawanya.
– Mengotori sumber air.
– Mencemari air, tanah dan udara dalam jangka lama.
– Mencorat-coret batu, pohon, pos shelter.
– Menebang pohon tanpa batas dan berlebihan.
– Mengambil atau mencuri flora dan fauna yang langka tanpa izin dan yang terlarang.
– Lalai dan sembrono hingga mengakibatkan kebakaran hutan dan savana.
– dll.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.” (Qs.Al A’raf: 56).
”Dan apabila dia berpaling (dari kamu), dia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, padahal Allah tidak menyukai kebinasaan.” (QS. Al Baqarah: 205).

18. Buang hajat (Buang Air Kecil dan Buang Air Besar) di tempat umum, tempat-tempat yang dilalui manusia, dan di sumber air atau yang tidak mengalir.

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jauhilah oleh kalian dua hal yang bisa mendatangkan laknat!” Mereka bertanya, “Apakah dua hal itu wahai Rasul?” Beliau bersabda, “Orang yang buang hajat di jalanan umum, atau di tempat teduh mereka.” (HR: Muslim).
Dari Jabir, “sesungguhnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melarang buang air kecil di air yang diam (tidak mengalir).” (HR: Muslim).

19. Tidak memadamkan api ketika hendak tidur atau pergi.

Dari Ibnu Umar, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda, “Jangan kalian membiarkan api menyala di rumah kalian ketika kalian tidur!” (HR: Bukhari dan Muslim).

20. Tidur beramai-ramai dalam satu selimut.

Dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Artinya : …Dan tidak boleh seorang laki-laki dengan orang laki-laki lain dalam satu selimut, dan wanita dengan wanita lain dalam satu selimut”. (Hadits Riwayat Muslim).

21. Bercerai berai dan berpisah diri dari kelompoknya ketika singgah di suatu tempat.

Diriwayatkan dari Abu Tsa’labah, bahwa ketika suatu saat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam singgah (disuatu tempat), maka para Shahabat memilih tempat berhenti yang terpisah-pisah. Maka beliau shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Sesungguhnya terpisah-pisahnya kalian di celah gunung dan lembah ini dari syaithan.” (Shahih Abi Dawud, no. 2628).

22. Tidak membagi atau memakan makanan secara adil ketika makan bersama-sama dalam kelompoknya, kecuali jika sudah diizinkan oleh sahabat-sahabatnya.

Dari Jabalah ibn Suhaim, dia berkata, “Kami mengalami musim Paceklik bersama Ibnu Zubair, tiba-tiba kami mendapat rizki kurma. Waktu Abdullah bin Umar lewat, kami sedang makan, maka dia berkata, “Jangan kalian makan dua butir kurma sekaligus karena Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam melarang perbuatan qiran tersebut”; kemudian dia berkata, “Kecuali orang itu minta izin kepada kawannya.”(HR: Bukhari dan Muslim).

23. Mencela cuaca (angin, hujan, dingin, panas, dsb) di gunung.

Firman Allah Ta’ala (artinya): “Dan kamu membalas rezeki (yang telah dikaruniakan Allah) kepadamu dengan mengatakan perkataan yang tidak benar.” (Al-Waqi’ah: 82)
Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Angin itu termasuk rahmat Allah, dia datang membawa rahmat, dan bisa juga membawa adzab (siksa), maka jika kalian melihatnya janganlah kalian mencelanya, dan mintalah (kepada Allah) kebaikan yang dibawanya, serta berlindunglah dari kejahatan yang ditimbulkannya.” (HR: Abu Daud dengan sanad hasan).

24. Sombong tatkala mendaki gunung.

Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al Isra’: 37).

25. Tidak mentaati ketua atau pemimpin rombongan, kecuali jika disuruh bermaksiat dan melanggar peraturan.

Dari Abdullah bin Umar dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Wajib bagi setiap muslim untuk mendengar dan taat (kepada pemimpin), baik dalam perkara yang dia senangi maupun yang dia benci, kecuali kalau dia diperintah dalam perkara maksiat, maka dia tidak boleh mendengar atau taat.” (HR. Bukhari 4/329 Musnad 3/1469)

26. Tidak mempersiapkan dan membekali diri dengan baik karena merasa sudah biasa dan mampu, sehingga bisa memudharatkan diri sendiri bahkan bisa membunuh diri sendiri.

Karena tidak dipungkiri bahwa naik gunung itu termasuk kegiatan beresiko, selain itu juga bisa merepotkan dan menyusahkan teman.
 Allah Ta’ala berfirman, “…dan janganlah kamu menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS Al-Baqarah: 195)
 Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak boleh memudharatkan diri sendiri dan memudharatkan orang lain.” (HR Malik II/745)
Wallahu a’lam

Puisi Mandalawangi-Pangrango (soe hok gie)

MANDALAWANGI – PANGRANGO


Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku
aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
‘terimalah dan hadapilah
dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu
aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup

Daftar Taman Nasonal di Indonesia

  1. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Sumatra Utara
  2. Taman Nasional Batang Gadis, Sumatra utara
  3. Taman Nasional Siberut, Sumatra Barat
  4. Taman Nasional Sembilang, Sumatra Selatan
  5. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Riau
  6. Taman Nasional Tesso Nilo, Riau
  7. Taman Nasional Kerinci seblat, Jambi
  8. Taman Nasional Berbak, Jambi
  9. Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi
  10. Taman Nasional Way kambas, Lampung
  11. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung
  12. Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat
  13. Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Kalimantan Barat
  14. Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat
  15. Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat
  16. Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah
  17. Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah
  18. Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur
  19. Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Timur
  20. Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
  21. Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Jawa Barat
  22. Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jawa Barat
  23. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP), Jawa Barat
  24. Taman Nasional Ujung Kulon, Banten
  25. Taman Nasional Karimun Jawa, Jawa Tengah
  26. Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah
  27. Taman Nasional Gunung Merapi, Jawa Tengah
  28. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur
  29. Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur
  30. Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur
  31. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur
  32. Taman Nasional Bali Barat, Bali
  33. Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Nusa Tenggara Barat
  34. Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur
  35. Taman Nasional Kelimutu, Nusa Tenggara Timur
  36. Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, Nusa Tenggara Timur
  37. Taman Nasional Laiwangi Wanggameti, Nusa Tenggara Timur
  38. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Sulawesi Utara
  39. Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara
  40. Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah
  41. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan
  42. Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara
  43. Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Sulawesi Tenggara
  44. Taman Nasional Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah
  45. Taman Nasional Taka Bonerate, Sulawesi Selatan
  46. Taman Nasional Manusela, Maluku
  47. Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Maluku Utara
  48. Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua Barat
  49. Taman Nasional Lorentz, Papua
  50. Taman Nasional Wasur, Papua
  51. Taman Nasional Gunung Tambora, Sumbawa ( dngan SK.111/MenLHK-II/2015 pada 7 April 2015)
Sumber:
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan, Kawasan Knservasi Dan Hutan Lindung
Ditjen PHKA - Kementrian Kehutanan